You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Menu Kategori
Logo Kalurahan Krembangan
Kalurahan Krembangan

Kap. PANJATAN, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

MARI BERSINERGI UNTUK MENUJU KREMBANGAN YANG BERDIKARI ***** INFO LAYANAN DAN ADUAN SILAHKAN PILIH MENU LAYANAN UMUM ***** JANGAN LUPA FOLLOW DAN SUBSCRIBE MEDIA SOSIAL KAMI JAM PELAYANAN EFEKTIF SENIN - KAMIS JAM 08:00 - 15:00 WIB | JUMAT JAM 07:30 - 15:00 WIB

SELIKURAN, BUDAYA BULAN RAMADHAN YANG TERGERUS ZAMAN

Admin Kalurahan 01 April 2024 Dibaca 163 Kali
SELIKURAN, BUDAYA BULAN RAMADHAN YANG TERGERUS ZAMAN

BudayaKrembangan, Semakin majunya peradaban era saat ini, banyak adat dan budaya yang semakin tergerus oleh waktu, salah satunya budaya Selikuran atau dalam bahasa Jawa, Malem Selikur berasal dari kata malem yang berarti malam dan selikur yang berarti dua puluh satu. Tradisi ini diperkenalkan oleh Wali Songo sebagai metode dakwah Islam yang disesuaikan dengan budaya Jawa. Selikur juga diartikan sebagai sing linuwih ing tafakur.

Tafakur berarti usaha untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Artinya sebagai ajakan untuk lebih giat mendekatkan diri pada Allah dan diharapkan menjadi sarana pengingat untuk memperbanyak sedekah, merenung dan instropeksi diri, juga menggiatkan ibadah.

Budaya Selikuran masih dijaga dan dilestarikan oleh sebagian kecil warga Kalurahan Krembangan, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini dilaksanakan pada tgl 31 Maret 2024, bertepatan dengan malam ke-21 bulan Ramadhan (versi Pemerintah). Kegiatan ini diinisiasi oleh Dukuh selaku pemangku wilayah Padukuhan. Rangkaian kegiatan ini adalah ibadah tahlil, pembacaan doa, dan pembagian makanan berupa sayur, lauk pauk dan sego sucen. Terdapat beberapa Padukuhan yang masih melaksanakan tradisi Selikuran diantaranya, padukuhan Kepuh Kidul, Krajan, Kepuh, Karangjati, Ngireng Ireng dan Dukuh.

“Tradisi selikuran ini harus tetap terjaga dan dilestarikan oleh warga Krajan pada bulan Ramadhan, selain itu sebagai tali silaturahmi warga Krajan” ujar Kardiyono selaku Dukuh Padukuhan Krajan dalam wawancaranya dengan tim redaksi.

Melestarikan budaya selikuran ini harus diturunkan sampai anak-cucu, agar kelak budaya yang mulai tergerus zaman ini tetap terjaga sebagai budaya warisan nenek moyang kita. (eWH)

"Alhamdulillah.. Selamat menjalankan ibadah puasa 1445 H, senantiasa diberikan kelancaran sampai penghujung Ramadhan. Biyen selikuran sering nang pantai segoro kidul bar sholat subuh. Melestarikan budaya tradisi yang baik, salam lestari...
Bodet 01 April 2024
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp139,245,701 Rp2,444,200,874
5.7%
Belanja
Rp79,995,584 Rp2,366,834,674
3.38%
Pembiayaan
Rp127,375,870 Rp123,579,270
103.07%

APBDes 2025 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp0 Rp8,500,000
0%
Hasil Aset Desa
Rp0 Rp800,000
0%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp70,000,000 Rp93,200,000
75.11%
Dana Desa
Rp0 Rp1,150,300,000
0%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp0 Rp189,284,405
0%
Alokasi Dana Desa
Rp69,116,651 Rp898,516,469
7.69%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp0 Rp100,000,000
0%
Bunga Bank
Rp129,050 Rp3,600,000
3.58%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp79,995,584 Rp1,289,489,212
6.2%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp0 Rp840,221,500
0%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp0 Rp163,554,900
0%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp0 Rp27,611,800
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp0 Rp45,957,262
0%