You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Menu Kategori
Logo Kalurahan Krembangan
Kalurahan Krembangan

Kap. PANJATAN, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

MARI BERSINERGI UNTUK MENUJU KREMBANGAN YANG BERDIKARI ***** INFO LAYANAN DAN ADUAN SILAHKAN PILIH MENU LAYANAN UMUM ***** JANGAN LUPA FOLLOW DAN SUBSCRIBE SOSIAL MEDIA KAMI JAM PELAYANAN EFEKTIF SENIN - KAMIS JAM 08:00 - 15:00 WIB | JUMAT JAM 08:00 - 14:00 WIB

SELIKURAN, BUDAYA BULAN RAMADHAN YANG TERGERUS ZAMAN

Admin Kalurahan 01 April 2024 Dibaca 91 Kali
SELIKURAN, BUDAYA BULAN RAMADHAN YANG TERGERUS ZAMAN

BudayaKrembangan, Semakin majunya peradaban era saat ini, banyak adat dan budaya yang semakin tergerus oleh waktu, salah satunya budaya Selikuran atau dalam bahasa Jawa, Malem Selikur berasal dari kata malem yang berarti malam dan selikur yang berarti dua puluh satu. Tradisi ini diperkenalkan oleh Wali Songo sebagai metode dakwah Islam yang disesuaikan dengan budaya Jawa. Selikur juga diartikan sebagai sing linuwih ing tafakur.

Tafakur berarti usaha untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Artinya sebagai ajakan untuk lebih giat mendekatkan diri pada Allah dan diharapkan menjadi sarana pengingat untuk memperbanyak sedekah, merenung dan instropeksi diri, juga menggiatkan ibadah.

Budaya Selikuran masih dijaga dan dilestarikan oleh sebagian kecil warga Kalurahan Krembangan, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini dilaksanakan pada tgl 31 Maret 2024, bertepatan dengan malam ke-21 bulan Ramadhan (versi Pemerintah). Kegiatan ini diinisiasi oleh Dukuh selaku pemangku wilayah Padukuhan. Rangkaian kegiatan ini adalah ibadah tahlil, pembacaan doa, dan pembagian makanan berupa sayur, lauk pauk dan sego sucen. Terdapat beberapa Padukuhan yang masih melaksanakan tradisi Selikuran diantaranya, padukuhan Kepuh Kidul, Krajan, Kepuh, Karangjati, Ngireng Ireng dan Dukuh.

“Tradisi selikuran ini harus tetap terjaga dan dilestarikan oleh warga Krajan pada bulan Ramadhan, selain itu sebagai tali silaturahmi warga Krajan” ujar Kardiyono selaku Dukuh Padukuhan Krajan dalam wawancaranya dengan tim redaksi.

Melestarikan budaya selikuran ini harus diturunkan sampai anak-cucu, agar kelak budaya yang mulai tergerus zaman ini tetap terjaga sebagai budaya warisan nenek moyang kita. (eWH)

"Alhamdulillah.. Selamat menjalankan ibadah puasa 1445 H, senantiasa diberikan kelancaran sampai penghujung Ramadhan. Biyen selikuran sering nang pantai segoro kidul bar sholat subuh. Melestarikan budaya tradisi yang baik, salam lestari...
Bodet 01 April 2024
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp1,052,374,478 Rp2,306,360,706
45.63%
Belanja
Rp351,913,810 Rp2,400,492,235
14.66%
Pembiayaan
Rp127,442,729 Rp94,131,529
135.39%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp0 Rp20,000,000
0%
Hasil Aset Desa
Rp0 Rp800,000
0%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp60,000,000 Rp104,200,000
57.58%
Dana Desa
Rp703,730,400 Rp1,172,884,000
60%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp25,635,605 Rp144,568,145
17.73%
Alokasi Dana Desa
Rp262,437,204 Rp860,308,561
30.51%
Bunga Bank
Rp571,269 Rp3,600,000
15.87%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp231,152,175 Rp1,272,968,112
18.16%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp59,765,385 Rp578,613,900
10.33%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp40,541,250 Rp219,800,900
18.44%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp6,955,000 Rp245,269,900
2.84%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp13,500,000 Rp83,839,423
16.1%