You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Menu Kategori
Logo Kalurahan Krembangan
Kalurahan Krembangan

Kap. PANJATAN, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

MARI BERSINERGI UNTUK MENUJU KREMBANGAN YANG BERDIKARI ***** INFO LAYANAN DAN ADUAN SILAHKAN PILIH MENU LAYANAN UMUM ***** JANGAN LUPA FOLLOW DAN SUBSCRIBE SOSIAL MEDIA KAMI JAM PELAYANAN EFEKTIF SENIN - KAMIS JAM 08:00 - 15:00 WIB | JUMAT JAM 08:00 - 14:00 WIB

Sejarah Desa

Admin Kalurahan 06 Maret 2019 Dibaca 19.872 Kali

GAMBARAN  UMUM  DESA 

 

2.1.      SEJARAH DESA

Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dean pencirian khas tertentu dari suatu daerah sejarah  desa atau daerah seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut – mulut  sehingga sulit untuk di buktikan secara fakta dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungklan dengan mitos tempat - tempat tertentu yang dianggap keramat. Dal hal ini Desa KREMBANGAN juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas dan desa ini yang akan kami tuangkan dalam kisah-kisah dibawah ini.

 2.1.1.      Asal Usul ( Sejarah ) Desa

Dari berbagai sumber yang telah digali dan ditelusuri, mengenai asal-usul dari desa Krembangan adalah memiliki cerita yang ada hubungannya dengan tempat tertentu di wilayah desa ini.

Dari kisah  yang kami telusuri dengan mendengar dari berbagai sumber di sana sini ternyata memiliki banyak versi. Contohnya yang dikisahkan oleh Bapak. Sismiharjo      ( Mantan Kemakmuran Desa ) Krembangan tahun 1947 sampai dengan 1992 dan Bapak Mardi Pawiro ( Kepala Dukuh IV desa Krembangan ) adalah sebagai berikut :

Pada waktu jaman penjajahan Belanda, sekitar tahun 1925 di wilayah persawahan di sekitar desa dijadikan sebagai lahan penanaman tebu oleh Belanda. Masyarakat sekitar dijadikan sebagai pekerja yang mengurus mulai dari penanaman sampai pemanenan. Pada saat pemanenan tebu, masyarakat berangkat bersama-sama dan saling bertemu dengan masyarakat dari daerah lain. Dalam bahasa jawa ( daerah ) memanen tebu disebut juga dengan nama “Rembang Tebu” Dari percakapan tersebut masyarakat sekitar terucap : “mau rembangan

Demikianlah asal mula terlahirnya nama desa Krembangan, dikarenakan jaman dahulu daerah ini merupakan sentra perkebunan tebu. Jadi kata rembang menjadi rembangan dan terlahirlah menjadi Krembangan.

2.1.2.      Sejarah Pemerintahan Desa

Pada masa penjajahan Belanda, Krembangan dipimpin oleh seorang Bekel yang bernama Bekel Wongso Diwiryo. Pada awalnya Krembangan memiliki 13 wilayah pedukuhan yaitu : dukuh 1 sampai dengan pedukuhan 13.

Masing masing pedukuhan dikepalai oleh seorang dukuh. Dalam perkembangannya kemudian desa Krembangan dibagi menjadi 12 pedukuhan saja.

Dari masa berdirinya sampai sekarang desa Krembangan telah mengalami beberapa pergantian Kepala Desa / Lurah. Adapun beberapa nama Lurah dan Kepala Desa Krembangan adalah sebagai berikut :

  1. Lurah Desa So Redjo
  2. Lurah Desa R. Ng. Tjipto Raharjo ( 1946 – 1989 )
  3. Kepala Desa R. Suprih Diyatno ( 1990 – 1998 )
  4. Lurah Desa R. Suprih Diyatno ( 2002 – 2012 )
  5. Kepala Desa Samiran ( 2012 - 2018 )
  6. Kepala Desa Samiran ( 2018 - 2024 )

Setelah menjadi Desa KREMBANGAN yang luas dan terpimpin oleh Lurah maka desa KREMBANGAN terbagi menjadi XII pedukuhan. yaitu :

  1. Pedukuhan I Gesikan
  2. Pedukuhan II Dagansari
  3. Pedukuhan III Krembangan
  4. Pedukuhan IV Krembangan
  5. Pedukuhan V Krembangan
  6. Pedukuhan VI Krajan
  7. Pedukuhan VII Wonosari
  8. Pedukuhan VIII Karangjati
  9. Pedukuhan IX Sliling
  10. Pedukuhan X Kepuh
  11. Pedukuhan XI Ngireng-ireng
  12. Pedukuhan XII Dukuh

Tiap pedukuhan dipimpin oleh seorang Dukuh yang membawahi RT/RW yang dibantu oleh beberapa lembaga lainnya dan juga Trantip sebagai penanggungjawab keamanan. Mereka semua menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik. Sebagai imbalan dari pelayanan mereka mendapatkan lenggah atau bengkok sebagai gajinya maupun bayarannya.

Namun pada Jaman Orde Baru banyak mengalami perubahan, Desa KREMBANGAN yang semula berbentuk kelurahan sekarang menjadi Balai Desa yang megah dan kantor-kantor yang disertai Puskemas Pembantu, Mushola, dll.

2.1.3.      Sejarah Pembangunan Desa

Pembangunan di Desa KREMBANGAN dapat dicatat perkembangannya dalam beberapa Era kepemimpinan Kepala Desa yang masing-masing memiliki hal-hal yang menonjol sebagai berikut : 

  1. Kepemimpinan Lurah Desa R. Ng. Tjipto Raharjo

    • Pembangunan Balai Desa
    • Pembangunan Kantor Desa
    • Padat Karya I
    • Padat Karya II
    • Padat Karya III
    • Panca Marga

  2.  Kepemimpinan Lurah Desa R. Suprih Diyatno ( 1990 – 1998 )

    • Listrik masuk Desa
    • Pengaspalan jalan pedukuhan I
    • Pengaspalan jalan pedukuhan II
    • Pengaspalan jalan pedukuhan III

  3.  Kepemimpinan Kepala Desa R. Suprih Diyatno ( 2002 – 2012 )
     
    • Pengaspalan jalan pedukuhan IV
    • Cor Blok jalan lingkungan
    • PPK tahun 2002 ( Perkerasan jalan bulak sawah )
    • PPK tahun 2005 ( Pengaspalan jalan pedukuhan V )
    • PPK tahun 2006 ( Pengaspalan jalan pedukuhan VII , X )
    • TMMD Perkerasan Jalan Pedukuhan VIII
    • PPK 2007 ( Pengaspalan jalan Pedukuhan X, XI, XII )
    • PPK 2008 ( Pembangunan Jalan Pedukuhan X,XI,XII )
    • Pembangunan Cor Blok Pasar Desa Krembangan
    • Pembangunan Perkerasan Jalan Randu Kuning
    • Pembangunan Perkerasan Jalan Randu Kuning
    • Pembangunan Cor Blok Jalan Pedukuhan XII

  4. Kepemimpinan Kepala Desa Samiran ( 2012 - 2018 )

    • Pembangunan Cor Blok Jalan Pedukuhan I 
    • Pembangunan Gedung PAUD di Pedukuhan II dan XII

 

2.2      KONDISI GEOGRAFIS

2.2.1.      Letak Geografis Desa KREMBANGAN

Desa Krembangan merupakan dataran rendah dan dataran tinggi yang membujur dari selatan keutara. Kondisi wilayah tersebut bila diukur dari permukaan laut berkisar 7 sampai dengan 9 meter. Desa Krembangan memiliki luas wilayah 591.4865 Ha, terdiri dari pekarangan seluas 443.6900 Ha, Persawahan 127.6325 Ha dan lainnya seluas 20.2450 Ha dengan batas – batas  wilayah sebagai berikut

  1. Sebelah Utara : Desa Kedungsari
  2. Sebelah Selatan : Desa Wahyu Harjo
  3. Sebelah Barat : Desa Cerme
  4. Sebelah Timur : Desa Demang Rejo

Pola penggunaan lahan di Desa Krembangan lebih didomilisi oleh kegiatan pertanian pangan yaitu palawijo ( padi, cabai, dan sayur-sayuran ) dengan penggunaan lahan irigasi teknis dan non teknis.

 2.2.2.      Kondisi Fisik Desa KREMBANGAN

Secara umum kondisi fisik Desa Krembangan memiliki kesamaan dengan desa-desa lain di wilayah Kecamatan Panjatan. Desa Krembangan adalah dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian tanah dibawah 500 meter dari atas permukaan air laut. Desa Krembangan memiliki luas wilayah 591.4865 Ha, terdiri dari pekarangan seluas 443.6900 Ha, Persawahan 127.6325 Ha dan lainnya seluas 20.24 Ha. Ditinjau secara klimatologis desa Krembangan merupakan daerah dengan iklim tropis yang memiliki tingkat curah hujabn 2000 – 3000 Mm / tahun dan suhu udara antara 23 – 300 C. 

 

2.3.      PEREKONOMIAN DESA

2.3.1.      Kondisi Perekonomian

Kondisi ekonomi secara keseluruhan di Desa Krembangan belum stabil, ini dapat terlihat  dari pertumbuhan ekonomi yang masih rendah.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp1,052,374,478 Rp2,306,360,706
45.63%
Belanja
Rp351,913,810 Rp2,400,492,235
14.66%
Pembiayaan
Rp127,442,729 Rp94,131,529
135.39%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp0 Rp20,000,000
0%
Hasil Aset Desa
Rp0 Rp800,000
0%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp60,000,000 Rp104,200,000
57.58%
Dana Desa
Rp703,730,400 Rp1,172,884,000
60%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp25,635,605 Rp144,568,145
17.73%
Alokasi Dana Desa
Rp262,437,204 Rp860,308,561
30.51%
Bunga Bank
Rp571,269 Rp3,600,000
15.87%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp231,152,175 Rp1,272,968,112
18.16%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp59,765,385 Rp578,613,900
10.33%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp40,541,250 Rp219,800,900
18.44%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp6,955,000 Rp245,269,900
2.84%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp13,500,000 Rp83,839,423
16.1%